Jumat, 05 November 2010

FORUM MATA BUKA (Forum Komunikasi Masyarakat Pecinta Terumbu Karang)

Hari ini, Jumat, 5 November, kami para peserta Forum Komunikasi Terumbu Karang ( FORKOM MATA BUKA) yang terdiri dari finalis dan peserta KIM 5 dari berbagai daerah di Indonesia, serta para finalis lomba blog yang diaadakan coremap dipertemukan di gedung lipi-coremap dengan tema “selamatkan terumbu karang, sekarang! Waktunya blogger muda Indonesia berkiprah”
Acara dimulai dengan sambutan oleh Bu Deny Hidayati dan Pak Susetiono sekaligus membuka forum ini secara resmi. Berdasrkansambutan itu, saya dapat memahami mengapa tema ini diangkat. Hal ini dikarenakan untuk membagi informasi yang penting, berharga dan bermanfaat perlu dilakukan suatu inovasi melalui media-media social yang lebih efektif dan lebih mudah dipahami oleh generasi sekarang, yaitu melalui media social berupa blog.



Selanjutnya kami diberikan pemahaman mengenai media social blog oleh Kak Koko dan Kak Estra dari Unesco. Kak Estra mempresentasikan materinya menggunakan powerpoint tentang bagaimana cara membuat blog yang bagus dan baik. Cara-caranya diantara kita harus mengambil judul yang dianggap sesuai denga tema yang diangkat. Tidak boleh terlalu panjang, jangan terlalu menggunakan banyak jargon atau kata-kata gaul, karena orang-orang yang membaca blog kita dapat berasal dari berbagai umur. Kita juga harus menerima segala komentar yang masuk baik kritik yang pedas, karena itu dapat membawa kita menjadi lebih baik.
Setelah itu, kita rehat untuk shalat Jumat dan melanjutkan forumnya pada pukul 01.00 siang. Kami, para peserta KIM yang terdiri dari 8 tim dari berbagai daerah di Indonesia mempresentasikan karya ilmiah kami melalui blog yang telah kami buat sebelumnya. Sementara yag bertindak sebagai komentator atau penilai yaitu Pak Del, Bu Estra,dan Kak Koko. Komentar-komentar yang diberikan sungguh sangat membangun dalam proses pembelajaran bagi kami dalam membuat blok yang baik, selain itu ada juga kesempatan bagi peserta lain untuk memberikan pertanyaan, masukan, dsb.

Manusia, penyebab kerusakan terumbu karang



Indonesia memiliki 17.480 pulau dengan panjang pantai 95.181 km2 menyimpan kekayaan dengan potensi ekonomi 149,94 miliar dolar AS dalam setahun.
Data tersebut belum valid karena di kedalaman laut Nusantara masih banyak potensi ekonomi yang dapat dimaksimalkan. Misalnya dari terumbu karang di mana Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang di Indo-Pasifik
Awam menganggap terumbu karang adalah komunitas yang berdiri sendiri yang cuma ada di dasar samudera, tak berkait dengan laut secara keseluruhan. Padahal, terumbu karang adalah bagian dari eksosistem penting dunia. Di daerah pesisir hingga hutan bakau, di laut rendah pun samudera dalam hingga padang lamun, terumbu karang adalah kesatuan tak terpisahkan dari alam semesta. Seperti manusia, terumbu karang adalah bagian dari organ tubuh.
Terumbu karang adalah ekosistem yang amat peka dan sensitif. Contohnya, bila diambil sebuah saja, langsung rusaklah keutuhannya karena kehidupannya dibentuk dan terbentuk oleh hubungan saling ketergantungan. Ekosistem terumbu karang yang bervariasi tumbuhnya di wilayah tropis seperti Indonesia, sangat kompleks dan produktif dengan keanekaragaman jenis biota yang amat tinggi.
Keeksotikan tersebut ada di hampir seluruh laut Indonesia, mulai Sabang di ujung barat Nanggroe Aceh Darussalam sampai ke Irian Jaya. Tetapi, dikarenakan ketidaktahuan dan didorong faktor ekonomi menjanjikan, keistimewaan terumbu karang Indonesia, rusak. Nelayan tradisional ingin menangkap ikan lebih banyak, membom terumbu karang Pemboman ikan bukan saja mematikan ikan tetapi berdampak pada kerusakan seluruh biota laut. Kolektor menangkap ikan hias dengan merusak terumbu karang. Eksploitasi hasil laut seperti mengambil karang laut juga merupakan bentuk pengrusakan biota laut. Karang merupakan rumah ikan sekaligus sumber makanan bagi ikan, sementara karang membutuhkan waktu sangat lamah untuk tumbuh dan berkembang.Usahawan bermodal besar, menghalalkan praktik illegal fishing dan illegal coral menghancurkan terumbu karang. Orang kaya mendirikan rumah, kaum borju membangun imperium, penguasa mendirikan menara … dan lain sebagainya menggunakan kaca berlebihan yang berefek pada peningkatan panas bumi membuat pertumbuhan terumbu karang stagnan bahkan minus. Kelompok egois berpraktik illegal loging menambah panas bumi.
Praktik yang insinergis itu secara langsung menumbuhkan berlipatnya karbon dioksida di atmosfer. Karbon tersebut kemudian diserap samudra akan menjadi lebih asam, yang secara serius merusak amat cepat banyak biota laut, mulai dari terumbu karang hingga kumpulan plankton, dari udang besar hingga rumput laut.
Menurut laporan Global Coral Reef Monitoring Network yang disiarkan di Poznan, Polandia, Rabu (10/12-2008), bila kondisi tersebut dibiarkan, 20 – 40 tahun ke depan, terumbu karang akan punah. Muaranya, kehidupan dalam ekosistem, timpang yagn membuat lima ratus juta manusia yang kehidupannya bergantung pada terumbu karang, terganggu dan harus mencari lahan baru. (Oki Lenore/y)
Membuang Sampah, Merusak Lingkungan Laut
KERUSAKAN biota laut juga akibat perilaku manusia sehari-hari seperti membuang sampah di laut. Membuang sampah baik sampah organik maupun organik berpotensi merusak lingkungan laut sebab berbagai aneka jenis sampah tersebut tidak lansung terurai.
Dibutuhkan waktu bertahun-tahun agar sampah tersebut terurai. Beberapa contoh sampah yang membutukan waktu lama untuk terurai antara lain kulit pisang membutuhkan waktu 2 tahun, puntung rokok 1 hingga 5 tahun, kain nilon atau jaring membutuhkan 30 hingga 40 tahun, bahan kulit mebutuhkan waktu 50 tahun, kaleng alumanium sekitar 80 hingga 100 tahun, botol kaca sekitar 1 juta tahun, kantong plastik sekitar 20 hingga 1.000 tahun sementara botil plantik tidak dapat diperkirakan.

SOLUSI PEMULIHAN TERUMBU KARANG ADALAH DENGAN MENGGALAKKAN WISATA BAHARI

Terumbu karang menurut sebagian besar orang awam, hanya dianggap sebagai bongkahan batu di dasar laut yang merupakan rumah bagi ikan dan berbagai jenis biota laut lainnya. Mereka tidak menganggap bahwa terumbu karang itu juga merupakan makhluk ciptaan Allah. Sebagai makhluk ciptaan Allah kita harus saling menyayangi dan mencintai, sehingga timbullah suatu kedamaian dan keserasian untuk hidup bersama di muka bumi ini.

Pada umumnya orang-orang yang merusak ekosistem terumbu karang ini, terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok yang merusak terumbu karang karena tidak mengetahui pentingnya peranan ekosistem terumbu karang. Di pihak lain, ada juga yang mengetahui pentingnya peranan ekosistem tsb, namun karena keserakahan dan keegoisan. Di samping itu juga karena faktor ekonomi, sehingga mendorong orang-orang ini untuk melakukan hal-hal yang dapat mengganggu bahkan merusak ekosistem ini.


Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar tentunya memiliki kekayaan laut yang melimpah. Meskipun biota-biota laut itu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, namun kita juga harus tetap berusaha untuk menjaga dan melestarikannya untuk generasi-generasi berikutnya, khususnya terumbu karang. Mengapa demikian? Karena ekosistem ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk tumbuh dan menjadi rumah bagi berbagai jenis biota laut, disamping fungsi-fungsi penting lainnya.
Sebagai khalifah di muka bumi ini, kita harus mengelola dan memanfaatkan segala apa yang ada di muka bumi ini dengan sebaik-sebaiknya, termasuk ekosistem terumbu karang. Terumbu karang memiliki potensi lain di samping fungsi utamanya dalam bidang perikanan yaitu rumah bagi para ikan. Dari segi nilai estetika merupakan salah satu modal utama wisata bahari di suatu daerah. Potensi ini cukup menjanjikan, karena terumbu karang menawarkan hal yang berbeda dari biasanya, dengan berbagai keeksotisan biota-biota yang hidup dalam ekosistem ini, termasuk terumbu karang. Dengan bermacam-macam warna yang dimilikinya serta bentuknya yang unik menjadikan terumbu karang indah untuk dilihat.
Namun ada segelintir pihak yang serakah yang hanya ingin mengeksploitasi hal ini, untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya, tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan. Hal ini tentunya berimbas tidak hanya pada lingkunga tetapi juga pada penduduk di sekitar wilayah itu khususnya para nelayan.

Bagaimana tidak dengan adanya resort-resort yang didirikan diatas ekosistem mangrove, pengambilan hak-hak nelayan, dsb.
Dibutuhkan suatu kearifan dan kebijaksanaan untuk memecahkan masalah itu. Harus ada kerjasama dari pihak-pihak terkait untuk membentuk suatu pengelolaan yang terencana dan berkelanjutan. Salah satunya yaitu pembangunan yang berlandaskan lingkungan hidup. Dimana pembangunan disekitar wilayah itu harus memperhatikan tata ruangnya, agar tidak mengganggu keseimbangan lingkungan serta masyarakat sekitar.
Setelah itu, perlu ada pengawasan yang ketat dari seluruh pihak termasuk masyarakat itu sendiri yang terutama yang mata pencahariannya di laut untuk tetap berusaha menjaga kelestarian terumbu karang sebagai modal utama wisata bahari di suatu daerah.


Dengan begitu akan muncul suatu ekosistem yang berkesinambungan yang saling mendukung satu sama lain. Dimana terwujudnya ekosistem terumbu karang yang indah dan lestari serta menjadikan perekonomian disekitar ekosistem ini akan maju, karena adanya wisata-wisata bahari yang berlandaskan lingkugan hidup yang sama sekali tidak merusak bahkan mengganggu ekosistem terumbu karang. Sehingga dapat dikatakan solusi pemulihan terumbu karang adalah dengan menggalakkan wisata bahari.

Semunya hanya itu akan terlaksana jika ada peran serta dari semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya.

Kamis, 04 November 2010

Terumbu karang itu apaan sih???
Apa saja fungsinya???
Bermanfaat bagi kita sih???
Mungkin hal itu yang pernah muncul dalam sebagian pikiran seseorang. Hal ini tentu sangat kontradiktif dengan era kita saat ini dimana kita berada lingkup negara kepulauan apalagi di era globalisasi saat ini. Sungguh tidak bertanggungjawabnya kita`sebagai manusia yang tidak tanggap terhadap kerusakan ekosistem terumbu karang kita saat ini.
Terumbu Karang Sebagai Potensi Wisata Bahari
Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang unik dan hanya terdapat di perairan tropis. Terumbu karang merupakan suatu ekosistem dengan komunitas berbagai jenis biota laut. Terumbu karang dapat dianalogikan memiliki peranan yang sama dengan pepohonan pada ekosistem hutan. Kerusakan kawasan hutan akan merusak keseimbangan lingkungan. Hal serupa terjadi jika ekosistem terumbu karang rusak akan berdampak negatif pada ekosistem biota laut. Demikian pula sebaliknya, jika terumbu karang sehat, maka akan memberikan dampak positif terhadap biota laut yang terdapat dalam ekosistem tersebut.

Terumbu karang memiliki fungsi yang sangat penting. Terumbu karang dapat melindungi pantai dan ekosistem pantai dari berbagai aksi gelombang, sebagai sumber daya alam hayati, dan dari segi nilai estetika, terumbu karang merupakan aset yang sangat menarik dalam bidang pariwisata. Dengan demikian, terumbu karang tidak hanya memberikan manfaat secara langsung pada keseimbangan lingkungan tetapi juga memberikan manfaat dan kontribusi yang besar terhadap potensi pariwisata, khususnya wisata bahari.
Wisata bahari merupakan kegiatan pariwisata yang memanfaatkan ekosistem bahari sebagai media rekreasi. Potensi terebut terletak pada sifat estetika lingkungan yang sangat berbeda dengan daratan.